Thursday, February 19, 2009

Tujuan Sebuah Pernikahan

Dari al-Quran dan Hadith dapat ditarik kesimpulan bahawa pernikahan mempunyai tujuan berikut;

1. Pertama dan yang paling utama, mencari mardhatillah. Keredhaan ALLAH adalah anugerah tertinggi yang dimiliki manusia. Kerana itu semua aktiviti, termasuk pernikahan tujuan utamanya haruslah mencari redha ALLAH. Itulah komitmen seorang muslim;


Katakanlah, 'Sesungguhnya solatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk ALLAH, Tuhan semesta alam. (surah al-An'am; 6:162)


2. Membentuk keluarga yang harmoni, sakinah, mawaddah wa rahmah, penuh cinta kasih dan menimbulkan ketenteraman hati.

Seseorang yang belum menikah hatinya gundah gulana. Apalagi memikirkan syahwat yang tidak bisa dikendalikan. Dengan menikah maka ketenteraman akan diperoleh dan kegelisahan akan hilang;


Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-NYA ialah DIA menciptakan untuk kalian, isteri-isteri dari jenis kalian sendiri, supaya kalian cenderung dan merasa tenteram kepadanya. Dan dijadikan di antara kalian rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (surah ar-Ruum; 30:21)


3. Menjaga diri dari dosa.

Tujuan ini menjadi penting mengingat zaman sekarang kehidupan seks bebas dapat dilihat di mana-mana. Tayangan-tayangan di televisyen, pawagam, pasaraya, tempat rekreasi dan sebagainya sungguh menggoda iman, terutama bagi kaum Adam.

Menikah adalah salah satu solusi untuk itu. Dengan menikah seseorang dapat menjaga dirinya daripada dosa terutama dosa zina. Inilah anjuran baginda Nabi;

Wahai para pemuda! Barangsiapa di antara kalian yang telah sanggup untuk menikah maka hendaklah dia menikah. Kerana sesungguhnya nikah itu lebih dapat menundukkan pandangan dan lebih dapat memelihara kehormatan. Dan barangsiapa yang tidak sanggup hendaklah dia berpuasa. Maka sesungguhnya puasa itu adalah perisai baginya. (HR al-Bukhari dan Muslim).


4. Mengikuti sunnah Rasulullah.

Ini sebagai bukti kesungguhan kita dalam berIslam dan mengikut tuntutan Nabi. Baginda adalah suri tauladan bagi seluruh umat Islam. Seluruh tingkah lakunya mengagumkan dan patut dicontohi; salah satunya adalah menikah. Baginda menyatakan;

Demi ALLAH! Sesungguhnya aku adalah orang yang paling takut kepada ALLAH di antara kalian, orang yang paling bertaqwa kepada ALLAH di antara kalian. Tetapi aku berpuasa dan berbuka, aku solat bangun pada malam hari dan aku menikahi wanita. Maka barangsiapa yang membenci sunnahku, bukanlah dia termasuk umatku. (HR al-Bukhari dan Muslim)

Barangsiapa mempunyai kesanggupan untuk beristeri tetapi dia tidak mahu, maka bukanlah dia termasuk golonganku. (HR at-Thabrani)

Di samping menikah adalah sunnah Nabi, ia juga adalah sunnah para Nabi terdahulu;


Dan sesungguhnya KAMI telah mengutus beberapa rasul sebelum kamu, dan KAMI berikan kepada mereka isteri-isteri dan keturunan. Dan tidak ada hak bagi seorang Rasul mendatangkan suatu bukti (mukjizat) melainkan dengan izin ALLAH. Untuk setiap masa ada kitab (tertentu). (surah ar-Ra'd; 13:38)


5. Melanjutkan keturunan.

Wahai manusia! Bertaqwalah kalian kepada Tuhan kalian yang telah menciptakan kalian dari diri yang satu (Adam), dan menciptakan pasangannya (Hawwa) dari (diri)nya; dan daripada kedua-duanya ALLAH memperkembangbiakkan lelaki dan perempuan yang banyak... (surah an-Nisa; 4:1)

Sabda Rasulullah;

Nikahilah oleh kalian akan wanita-wanita pencinta dan peranak (melahirkan keturunan). Kerana sesungguhnya aku bermegah-megah dengan banyaknya kalian terhadapa nabi-nabi yang lain pada hari kiamat. (HR Ahmad dan Ibnu Hibban)

6. Berkenalan dan menjalinkan silatur rahim.


Wahai manusia! Sungguh,KAMI telah menciptakan kalian dari seorang lelaki dan perempuan; kemudian KAMI jadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kalian saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia di antara kalian di sisi ALLAH ialah orang yang paling bertaqwa. Sungguh, ALLAH Maha Mengetahui, Maha Teliti. (surah al-Hujurat; 49:13)

Jalinan itu dapat diwujudkan dalam tali pernikahan.


7. Memperoleh rezeki.

Kefahaman ini adalah untuk membuktikan kepada golongan yang tidak mahu menikah dengan alasan takut menjadi miskin, atau takut tidak mampu menyara keluarganya.

Kita semua tahu bahawa rezeki masing-masing telah diatur oleh ALLAH. Jadi tidak perlu khuatir ia akan berkurang. Bahkan dengan menikah rezekinya akan terus meningkat. Itu adalah janji ALLAH kepada manusia;


Dan ALLAH menjadikan bagi kalian pasangan-pasangan (suami isteri) dari jenis kalian sendiri, dan menjadikan dari pasangan-pasangan kalian anak-anak dan cucu-cucu, serta memberi kalian rezeki dari yang baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada yang batil dan mengingkari nikmat ALLAH? (surah an-Nahl; 16:72)


8. Melaksanakan amanah ALLAH.

Juga mengikut jejak Rasul-NYA. Dengan demikian dia akan mendapat ganjaran dari ALLAH berupa kenikmatan lahiriah dan pertambahan rezeki. Rasulullah menyampaikan hal tersebut dalam sabda baginda; Tiga kelompok yang semuanya menjadi kewajipan ALLAH untuk membantu mereka; iaitu (1) orang yang berjihad di jalan ALLAH, (2) orang yang menikah bertujuan menjaga diri dari dosa dan (3) orang yang mempunyai hutang dan bermaksud untuk melunaskannya. (HR al-Hakim)


9. Berdakwah.

Tujuan nikah juga adalah untuk berdakwah, yakni menyampaikan risalah ALLAH kepada orang lain. Bagi suami yang mempunyai kefahaman agama lebih daripada isterinya maka dia wajib mendakwahi isterinya, demikian sebaliknya. Bukan hanya sekadar itu, malah jika keluarga pasangan kita juga belum mengerti benar tentang Islam, kita wajib mendakwahi mereka secara bijak, agar kehidupan rumah tangga kita lebih Islami.

Suatu pernikahan harus diprogramkan untuk lebih menyebarkan Islam atau lebih meningkatkan pembinaan dan penghayatan keIslaman untuk diri peribadi, keluarga, mahupun masyarakat. Apabila kita memerhatikan pernikahan yang dilaksanakan Rasulullah, maka kita akan memperoleh kesan bahawa salah satu misi pernikahan baginda adalah dakwah dan penyebaran agama Islam.

Rumahku Syurgaku; Romantika dan Solusi Rumah Tangga; Dr. H. Miftah Faridl.

0 comments:

Post a Comment